Tuban, 14 September 2022 Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dimeriahkan oleh siswa-siswi kelas VIII SMP Techno Insan Kamil Tuban, guna melakukan outdoor learning bertajuk “Healing For Studying” mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam Peraturan daerah yg dirancang oleh DPRD, ada beberapa aturan dan tata cara untuk program-program pembangunan, terutama di Kabupaten Tuban. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) yang bekerja sama dengan dinas setempat, berperan penting sebagai pelaksana program pembangunan tersebut. Oleh karena itu, kunjungan kali ini bertempat di BAPPEDA, sesuai dengan tantangan pembelajaran yang sedang dilaksanakan yaitu materi “Peraturan perundang-undangan di bawah UUD NKRI 1945”. Sehingga dalam kesempatan ini, siswa-siswi SMP Techno Insan Kamil dapat secara langsung melihat tatanan kepengurusan dalam BAPPEDA beserta tugas dalam masing-masing jabatan.
Tak terlepas dari pembiasaan di sekolah terkait Achievement motivation training qolbu, siswa-siswi SMP Techno Insan Kamil mengawali kegiatan dengan sholat dhuha berjamaah di Masjid Agung Tuban, disusul dengan dzikir setelah sholat Dhuha. Perjalanan menuju BAPPEDA cukup ditempuh dengan berjalan kaki sejenak, kemudian dengan tertib siswa-siswi SMP Techno Insan Kamil memasuki ruangan, duduk secara beraturan, dan mendengarkan materi yang disampaikan. Ibu Novi sebagai Kepala Bagian Pembangunan Daerah menyampaikan beberapa materi terkait apa itu BAPPEDA, fungsi dan peranan BAPPEDA bagi masyarakat Tuban, serta program dan tugas masing-masing Kepala Bidang dalam pemerintahan Kabupaten Tuban.
Bukan siswa-siswi SMP Techno Insan Kamil kalau tidak memiliki rasa penasaran tinggi. Pembelajaran tersebut tidak langsung ditutup dengan ucapan terima kasih dan salam penutup, namun dengan seribu pertanyaan yang nampak dijawab langsung oleh pakarnya. Peraturan memang harus dibuat untuk dijalankan, salah satu pertanyaan menarik dilontarkan oleh Mukhammad Ubaydillah mengenai fasilitas umum di Tuban yang pemakaiannya kurang maksimal (terbengkalai) seperti contoh Terminal Bus Tuban, yang jarang dikunjungi oleh Bus, baik antar kota, maupun antar Provinsi. Namun, mereka lebih memilih berhenti di pinggir jalan, menyebabkan ketidak efektifan penggunaan jalan raya. Ternyata, hal tersebut masih menjadi PR bagi pengurus BAPPEDA untuk menjalankan peraturan-peraturan yang ada, terutama dalam penggunaan sarana dan prasarana di Tuban, jawab Ibu Novi. Pertanyaan tersebut menjadi saksi atas pemikiran-pemikiran kritis dan peka terhadap lingkungan bagi siswa-siswi SMP Techno Insan Kamil, sekaligus menjadi penutup kegiatan healing for studying bagi siswa-siswi SMP Techno Insan Kamil.
Pembelajaran bukan melulu mengenai bangku kelas dan papan tulis, serta penghapusnya. Ada kalanya, siswa membutuhkan bukti nyata terhadap apa yang harus dipelajar, melalui pengalaman-pengalaman yang dilalui. Salah satu perwujudan tersebut adalah dengan adanya kerja sama atau mitra sekolah, diberbagai bidang. Semakin banyak sekolah menjalin kerja-sama dengan instansi non pendidikan, semakin luas pula bukti nyata yang akan didapatkan oleh siswa. Kunjungan yang dilakukan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ini bukan kali pertama bagi SMP Techno Insan Kamil, namun sudah ke sekian kalinya, dan pastinya, akan lebih banyak lagi terlaksana kunjungan-kunjungan mitra sekolah, untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa sesuai dengan bukti nyatanya.