Temu ahli kembali digelar oleh SMP Techno Insan Kamil Tuban dengan memboyong siswa-siswi kelas VII mengunjungi beberapa tempat yaitu TPA Gunung Punggung, TPA Baturetno, Taman Kota, dan Mangrove pada 14 September 2022 pekan lalu. Ada istilah jawa “sing butoh moro” atau kerap diartikan “jika kita membutuhkan sesuatu, maka kita harus menjumpai sesuatu tersebut”. Begitupun dengan pembelajaran, siswa tidak harus melulu dibekali pelbagai materi beserta gambaran-gambaran yang belum tentu sesuai dengan apa yang mereka bayangkan. Ada kalanya siswa juga perlu menyaksikan secara langsung wujud nyata perihal yang sedang dipelajarinya. Kunjungan yang dilakukan dibeberapa tempat itu, kita sebut dengan temu ahli.
Satuan pendidikan berperan sebagai penyelenggara kegiatan projek profil, harus membuka ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat bereksplorasi di luar lingkup satuan pendidikan. Oleh karena itu, pemilihan tempat seperti tempat pembuangan akhir sampah, taman kota, dan hutan mangrove, diharapkan dapat memicu eksplorasi siswa dalam mengembangkan pemikiran peka terhadap alam sekitar, terutama pada lingkungan. Prinsip ini juga memungkinkan dapat memotivasi pendidik dan peserta didik, agar dapat menjadikan lingkungan dan realitas kehidupan sebagai bahan utama pembelajaran.
Adapun tahapan agenda temu ahli kali ini adalah, seperti biasa siswa diwajibkan melaksanakan sholat dhuha berjamaah di sekolah, sebelum berangkat ke lokasi belajar. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, sesuai dengan jumlah wisata yang akan dikunjungi, dengan ketentuan kelompok tersebut terdiri dari pelbagai kelas. Hal tersebut, agar siswa dapat saling bertukar informasi, ketika sudah sampai sekolah lagi nanti. Setelah berada di lokasi kunjungan, tak lupa siswa menyimak materi yang disampaikan, menyaksikan secara seksama prsktik kerja masing-masing tempat kunjungan, dan melakukan tanya jawab guna menyalurkan rasa penasaran selama melakukan kunjungan. Kemudian, agenda ditutup dengan membuat penyusunan laporan hasil kunjungan, dengan target dan ketentuan yang sudah dibicarakan oleh masing-masing pendamping kunjungan.
Memberi ruang dan waktu bagi peserta didik dalam mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila sangat penting dilakukan, terutama dalam menyeimbangkan antara modul ajar dan bahan ajar. Bahan ajar bukan melulu perihal gulungan kertas yang dilempar pada siswa, kemudian memunculkan jawaban bagi siswa yang terkena lemparan kertas tersebut. Namun, bahan ajar bisa didapatkan di mana saja, sesuai dengan kebutuhan siswa. Dalam hal ini, kolaborasi sangat dibutuhkan untuk memperkaya hasil pembelajaran, pastinya. Maka dari itu, temu ahli yang sangat diperlukan untuk keberlangsungan pembelajaran, terutama dalam mewujudkan projek penguatan profil pelajar pancasila.