Taman Makam Pahlawan, 11 November 2025
Dalam suasana malam yang teduh dan diiringi hujan yang turun perlahan, kegiatan “Tutur Pahlawan & Tabur Bunga” berlangsung khidmat di Taman Makam Pahlawan pada Selasa malam, 11 November 2025. Acara yang dimulai pukul 18.30 hingga 21.00 WIB ini diikuti oleh para santri TGD dan PASGAKA, sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa. Meski hujan terus mengguyur, semangat para santri tidak luntur sedikit pun. Suasana syahdu malam itu justru menambah kesakralan kegiatan.
Acara diawali dengan registrasi peserta yang berjalan tertib. Setelah itu, para santri diarahkan memasuki area Taman Makam Pahlawan dengan sikap tenang dan penuh rasa hormat. Di bawah langit yang kelam, mereka menyiapkan diri untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang sarat makna. Kegiatan dibuka oleh MC dengan ucapan salam dan pengantar singkat mengenai tujuan acara, disambung dengan doa pembuka yang dipimpin secara khidmat.
Selanjutnya, Kepala Sekolah, Ustadzah Winartik, S.Pd, menyampaikan sambutan hangat kepada seluruh peserta. Dalam pidatonya, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pembelajaran nilai-nilai perjuangan yang tidak dapat diperoleh di ruang kelas. “Kita tidak cukup hanya mengenang, tetapi juga meneladani semangat para pahlawan dengan belajar sungguh-sungguh dan berbuat nyata bagi bangsa,” ujar beliau dengan penuh ketegasan.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan penampilan teatrikal dan pembacaan puisi bertema perjuangan oleh para santri. Gerak, ekspresi, dan bait puisi yang menggetarkan hati menghadirkan suasana haru di antara peserta. Teatrikal tersebut menggambarkan semangat juang para pahlawan yang pantang menyerah demi kemerdekaan, memberikan kesan mendalam bagi seluruh hadirin.
Suasana semakin mengharukan ketika memasuki sesi “Tutur Pahlawan” oleh Bapak Kabul Darwiyoto, perwakilan dari Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Dalam penyampaiannya, beliau mengenang masa perjuangan dengan penuh rasa bangga dan haru. Dengan suara bergetar, beliau berpesan kepada para santri agar tidak melupakan sejarah dan terus menjaga semangat nasionalisme. “Perjuangan kalian sekarang adalah menuntut ilmu dan menjaga kejujuran, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang berilmu dan berakhlak,” tutur beliau menutup kisahnya yang menyentuh hati.
Setelah sesi tutur veteran, acara dilanjutkan dengan tahlil dan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Basofi, S.Pd. Doa-doa dilantunkan dengan khusyuk untuk para pahlawan yang telah gugur membela bangsa. Suara hujan yang berpadu dengan bacaan tahlil menambah kesyahduan malam itu, seolah bumi turut bersaksi atas ketulusan doa yang dipanjatkan.
Puncak kegiatan ditandai dengan prosesi tabur bunga di pusara para pahlawan. Para santri berjalan perlahan, menaburkan bunga satu per satu dengan penuh penghormatan dan rasa haru. Aroma bunga yang bercampur dengan tanah basah menghadirkan nuansa damai, seakan alam turut berdoa bagi mereka yang telah berjuang.
Kegiatan “Tutur Pahlawan & Tabur Bunga” malam itu menjadi momen penuh makna bagi seluruh peserta. Selain sebagai bentuk penghormatan, kegiatan ini juga menanamkan nilai keikhlasan, tanggung jawab, dan semangat juang dalam diri generasi muda. Hujan yang menemani sejak awal hingga akhir kegiatan seakan menjadi simbol berkah dan ketulusan, mengiringi janji santri untuk terus menjaga semangat kepahlawanan dalam langkah mereka ke depan.
“Kami yang muda berjanji, akan menjaga dan melanjutkan perjuanganmu, wahai pahlawan bangsa.”

