Jumat, 31 Oktober 2025 — Seluruh pendidik dan tenaga kependidikan dengan antusias mengikuti kegiatan Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) yang diselenggarakan di ruang pertemuan sekolah. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk serta Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban, dengan fokus utama pada penerapan konsep Three Zero dan integrasi SSK ke dalam pembelajaran di sekolah.
Kepala sekolah dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran guru dalam menanamkan nilai-nilai kependudukan kepada peserta didik. “Melalui pembelajaran, guru dapat membimbing generasi muda untuk memahami makna hidup sehat, berencana, dan bertanggung jawab. Sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga tempat membangun karakter dan kesadaran sosial,” ujarnya.
Dalam paparannya, narasumber dari Dinkes P2KB menjelaskan bahwa konsep Three Zero mencakup tiga pencegahan utama yang menjadi fokus dalam pendidikan kependudukan, yaitu:
- Zero Seks Bebas – menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kehormatan diri dan memahami kesehatan reproduksi remaja;
- Zero Narkoba – membentuk ketahanan diri remaja dari pengaruh penyalahgunaan narkoba dan perilaku berisiko;
- Zero Pernikahan Dini – mengedukasi peserta didik tentang pentingnya kesiapan fisik, mental, dan ekonomi sebelum menikah.
Selain itu, para peserta juga dibekali strategi mengintegrasikan nilai-nilai SSK ke dalam pembelajaran lintas mata pelajaran. Guru diajak untuk menanamkan topik kependudukan, perencanaan keluarga, dan pembangunan berkelanjutan melalui kegiatan belajar yang kontekstual — misalnya melalui proyek, diskusi tematik, maupun literasi berbasis isu sosial.
Diskusi berlangsung interaktif, memperlihatkan semangat para pendidik untuk mengadaptasi pendekatan pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata peserta didik. Banyak ide segar muncul, mulai dari pengembangan media ajar tentang kependudukan hingga rencana proyek kolaboratif bertema “Remaja Sehat dan Berencana”.
Menutup kegiatan, narasumber mengajak seluruh guru dan tenaga kependidikan untuk menjadi teladan dalam mewujudkan budaya sekolah yang peduli kependudukan. “Mari bersama wujudkan Sekolah Siaga Kependudukan yang berkarakter, berwawasan luas, dan berkomitmen terhadap visi Three Zero demi generasi muda yang sehat, cerdas, dan siap menyongsong masa depan,” pesannya.
Kegiatan sosialisasi ini menjadi langkah awal yang inspiratif menuju terbentuknya sekolah yang benar-benar siaga, berdaya, dan peduli terhadap isu-isu kependudukan dalam setiap aspek pembelajaran dan kehidupan sekolah.


